Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019
Kapitalisme VS Budaya Tidur Siang Oleh: Arsa Danialsa (Aktivis Literasi Gorontalo dan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Saat membaca judul di atas, saya meyakini bahwa mereka yang gemar membaca buku kiri pasti tidak begitu asing dengan istilah ‘kapitalisme’. Istilah tersebut begitu dekat dengan Marx atau Marxisme. Namun pada tulisan ini saya tidak membahas perihal teori Marx atau Marxisme, karena akan panjang dan berat pula dampak yang ditimbulkan jika kita salah menafsirkan perspektif yang demikian klasik bagi kehidupan perekonomian manusia. Sebab masing-masing kepala memiliki pandangan yang berbeda-beda perihal kapitalisme tersebut. Dalam rentetan sejarah yang teramat panjang, dijelaskan dalam buku Karl Marx yang berjudul CAPITAL A Critique of Political Economy (1992: xi) Konsep kuncinya ialah “kapitalisasi dari (sebagian) nilai-lebih dan reproduksi yang diperluas.” Dalam artian yang sebenarnya, demi pertumbuhan ekonomi yang lebih meluas oleh kaum kapitalis
Hinaan Romantis Seorang Penulis Arsa Danialsa Suatu ketika, pada pertemuan yang tidak disengaja aku duduk semeja dengan seorang pegiat literasi. Dia juga seorang sarjana bahasa Indonesia. Di meja yang tidak begitu besar, tidak banyak yang kami bicarakan. Saat itu aku tidak sendiri. Beberapa kawan ikut menemani. Sebenarnya kami tidak merencanakan sebuah pertemuan khusus, itu juga bukan diskusi rutin. Barangkali orang itu sempat melihat pakaian yang kami kenakan lalu mendekatkan diri dan berkenan untuk duduk semeja. Setelah saling bertukar identitas, atau lebih tepatnya orang itu cenderung mendominasi pembicaraan. Mungkin sebab dia merasa lebih tua di antara kami. Apalagi saat dia tahu kami adalah sekelompok mahasiswa, mungkin sebagai seorang sarjana tentu merasa sedikit lebih dewasa dari kami. Pada diskusi yang tidak sebentar itu, ada beberapa hal yang sangat membekas di telingaku dan mungkin juga kawan yang lain. "Empat tahun saya berkutat perihal literasi. Saya sering
Kemarjinalan Informasi Arsa Danialsa (Aktivis Literasi Gorontalo) Ketika semua aktivitas kehidupan kita belakangan ini disepuh kata-kata ajaib mondialisasi , tiba-tiba kita disudutkan oleh kenyataan lain yang tak kalah ajaibnya. Yakni, munculnya efek jurnalisme ( Journalism effect ), Wibowo (2007). Kondisi manusia di era digitalisasi ini terbilang semakin rumit. Dalam implementasinya, manusia semakin disibukkan dengan kebiasaan ilmiah yang orang akademik menyebutnya dengan istilah ‘ research ’. Sebuah proses mencari tahu kata-kata ajaib dari mondialisasi dengan menggunakan instrumen yang telah ada sebagai upaya memperoleh informasi yang dapat dipercaya kebenarannya (autentik). Namun pada kenyataannya, tidak sedikit orang yang terburu-buru menafsirkan informasi tanpa melakukan proses pengklarifikasian informasi tersebut. Akibatnya, orang-orang semakin tidak peduli dengan kebenaran informasi sehingga berdampak pada perpecahan dan kekacauan yang disebabkan oleh informasi yang